Minggu, 30 November 2008

Tugas VI

Pengembangan Pembelajaran Matematika
Oleh: Eni Rohayatun


Pendahuluan
Sebagian besar guru selalu berusaha melaksanakan tugasnya secara baik, dan kenyataan yang dijumpai di sekolah adalah guru melaksanakan tugasnya dalam pembelajaran sejalan dengan kesepakatan jadwal yang telah ditetapkan. Hal ini seringkali diartikan sebagai bukti pelaksanaan tugas dengan baik. Melaksanakan tugas seperti itu memang penting, tetapi tindakan yang dilakukan guru di atas tidak selamanya berdampak pada pembelajara yang efektif dikalangan siswa. Tindakan yang dilakukan guru dikatakan tidak efektif manakala apa yang dilakukan guru tidak mengarah pada tujuan yang hendak dicapai. Kegiatan pembelajaran dikatakan efektif manakala dapat mencapai tujuan yang dirancangkan seperti dalam perencanaan secara baik. Dalam hal ini seharusnya guru mampu menyusun tugas sedemikian rupa secara kreatif sehingga tujuan atau sasaran pembelajaran dicapai dalam waktu yang lebih cepat.
Praxis pembelajaran menuntut agar seorang mampu melakukan aksi terhadap apa yang telah dipahaminya. Hambatan yang dialami dalam pembelajaran matematika pada umumnya bertumpu pada tidak dipahami konsep matematika secara utuh, pembelajaran matematika pada intinya adalah upaya memahami konsep matematika melalui proses internalisasi dalam diri siswa dan selanjutnya penguasaan konsep diterapkan untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya.
Kenyataan yang dijumpai selama ini dalam mengampu matematika menunjukkan bahwa guru kurang mempersiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran. Persiapan yang dilakukan guru hanya sekedar kelengkapan administrasi saja. Agar pembelajaran matematika dapat sesuai dengan yang diharapkan, sudah selayaknya guru mau merubah paradigma lama dari persipan pembelajaran yang sifatnya hanya sekedar administrasi menjadi suatu kebutuhan.

Mempersiapkan Pembelajaran Matematika di SMP
Tidak ada pembelajaran yang paling baik, namun guru mempunyai tugas mempersiapkan pembelajarannya dengan sebaik-baiknya. Untuk itu agar pembelajaran matematika dapat berjalan dengan baik dan menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan tujuan, maka perlu adanya persiapan dari guru itu sendiri. Persipan yang harus dipersiapkan oleh guru agar pembelajaran dapat berjalan dengan baik adalah:
Menyiapkan Sumber Belajar
Pengertian
Edgar Dale (Mustolih Brs, 2008) seorang ahli pendidikan mengemukakan sumber belajar adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi belajar seseorang. Pendapat lain dikemukakan oleh Association Educational Comunication and Tehnology AECT (1977) yaitu berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar. Kedua pengertian tersebut menunjukkan bahwa pada hakikatnya sumber belajar begitu luas dan kompleks, lebih dari sekedar media pembelajaran. Segala hal yang sekiranya diprediksikan akan mendukung dan dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan pembelajaran dapat dipertimbangkan menjadi sumber belajar. Dengan pemahaman ini maka guru bukanlah satu-satunya sumber tetapi hanya salah satu saja dari sekian sumber belajar lainnya.
Tujuan
Adapun tujuan dari pemanfaatan sumber belajar dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut :
Terciptanya pembelajaran matematika sesuai dengan skenario pembelajaran (RPP).
Mendapatkan informasi yang sebanyak-banyaknya tentang materi.
Memperoleh bahan yang tepat dan sesuai dengan kompetensi pembelajaran.
Manfaat
Tidak salah konsep dalam memahami materi matematika
Menumbuhkan inspirasi dalam pikiran untuk membangun pengetahuan baru.
Macam
Lingkungan
Media massa, meliputi media cetak dan elektronik
Orang
Langkah-langkah
Untuk memilih sumber belajar yang baik hendaknya disesuaikan dengan Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, dan Indikator. Setelah ketiganya dipahami kemudian menentukan sumber belajar yang tepat/sesuai

Menyiapkan Lembar Kerja Siswa ( L K S )
Pengertian
LKS adalah lembar kerja yang dibuat oleh guru untuk mengarahkan siswa agar lebih mudah menguasai konsep tertentu.
Tujuan
Adapun tujuan dari penggunaan LKS dalam kegiatan belajar mengajar adalah sebagai berikut :
Pencapaian penguasaan konsep
Konsep lebih tertanam/tidak cepat luapa karena anak mengkonstruksi pemahaman mereka sendiri.
Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penggunaan LKS adalah :
Kegiatan belajar mengajar menjadi lebih mudah
KBM lebih terarah

Macam-macam LKS
LKS terstruktur
LKS Latihan Soal
LKS Pemecahan Masalah

Langkah-langkah
Langkah-langkah penyiapan LKS adalah sebagai berikut :
Menentukan SK, KD, dan Indikator
Menetukan macam LKS
Menyusun LKS

Menyiapkan Alat Peraga
Pengertian Alat Peraga
Ruseffendi (1992: 141), menyatakan bahwa alat peraga yaitu alat untuk menerangkan atau mewujudkan konsep matematika. Alat peraga pengajaran, teaching aids, atau audiovisual aids (AVA) adalah alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk memperjelas materi pelajaran yang disampaikan Muh Uzer (1995: 31). Selain itu Tim MKPBM (2001: 204), mengatakan bahwa alat peraga matematika adalah benda-benda yang digunakan oleh guru sebagai perantara dalam mengajar.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan, bahwa alat peraga adalah benda atau pelengkap yang digunakan guru ketika mengajar, agar konsep matematika lebih mudah diterima oleh siswa.


Tujuan Penggunaan Alat Peraga
Tujuan dari penggunaan alat peraga dalam pembelajaran matematika adalah:
Siswa dapat berpartisipasi aktif
Siswa merasa senang
Siswa akan bersemangat
Materi yang diajarkan akan lebih lama

Manfaat Penggunaan Alat Peraga
Moh. Uzer (1995: 31), Depdikbud (1995: 2), menyatakan bahwa manfaat penggunaan alat peraga dalam pembelajaran adalah:
Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir.
Menumbuhkan minat belajar siswa karena pelajaran menjadi lebih menarik.
Memperjelas makna bahan pelajaran, sehingga siswa lebih mudah memahaminya
Metode mengajar akan lebih bervariasi, sehingga siswa tidak mudah bosan
Membuat siswa lebih aktif melalukan kegiatan belajar seperti: mengamati, melakukan, dan mendemonstrasikan.
Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri dikalangan para siswa.
Mendorong anak untuk bertanya dan berdiskusi karena ia ingin dengan banyak perkataan, tetapi dengan memperlihatkan suatu gambar, benda yang sebenarnya, atau alat lain.

Macam-macam Alat Peraga
Dipandang dari banyaknya siswa yang memanfaatkan alat peraga, alat peraga dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
Alat Peraga Klasikal
Dipergunakan untuk pembelajaran yang bersifat klasikal, misalnya dengan metode demontrasi.
Contohnya adalah:
Papan tulis berpetak
Papan fanel
Papan paku
Model-model untuk pembelajaran materi aljabar, luas suatu bangun
datar, model Pythagoras, model transformasi, dsb.
Audiovisual: OHP, computer, slide projector, VCD, TV, dsb.
Lembar peraga (chart)
Alat Peraga Kelompok
Digunakan dalam pembelajaran secara berkelompok (cooperative learning), misalnya:
Klinometer
Kurvameter berukuran besar
Kertas berpetak
Blok atribut (blok logika)
Beberapa model, antara lain: untuk mempelajari keliling, jurusan tiga angka, mistar hitung, dsb.
Alat Peraga Individual
Dipergunakan untuk pembelajaran yang sifatnya individual, misalnya untuk pekerjaan rumah. Misalnya:
Model-model bangun ruang, model pengubinan, lipatan kertas,dsb.
Papan paku berukuran kecil
Table matematika

Langkah Penggunaan Alat Peraga
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru di dalam memilih dan menggunakan alat peraga, yaitu:
Guru diharuskan mampu mengidentifikasi materi yang memerlukan alat peraga
Kreativitas guru agar sedapat mungkin mendesain/merancang alat peraga tersebut dan membuatnya, apabila alat peraga diperlukan tenyata tidak tersedia di sekolah. Akan lebih efisien, apabila guru dapat memanfaatkan alat-alat/bahan bekas atau setidaknya yang mudah dicari di sekitar.
Keterampilan menggunakan alat peraga, hal ini penting karena kita sadari alat peraga boleh jadi membingungkan dan tidak efisien waktu yang kita pergunakan, apabila cara penggunaannya tidak tepat atau tidak jelas.
Pengembangan media pembelajaran dengan memanfaatkan media computer/internet akan lebih menarik siswa.

Menyiapkan Skema Pembelajaran
Pengertian
Skema pembelajaran adalah langkah-langkah atau alur kegiatan yang dipersiapkan oleh guru dalam mengkondisikan pembelajaran dari pendahuluan sampai penutup.
Tujuan
Tujuan dari penyiapan skema pembelajaran adalah agar pembelajaran lebih kondusif, efektif dan tercapainya tujuan pembelajaran.
Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penggunaan alat peraga adalah :
Memberikan arah bagi guru dalam mengelola pembelajaran, mnerapkan metode, pendekatan dan model pembelajaran.
Mempermudah peserta didik dalam merespon berbagai instruksi yang diberikan oleh guru sehingga peserta didik tidak kebingungan.
Langkah-langkah
Dari sisi pencapaian kompetensi
Tahap I : Athitude
Tahap II : Methode
Tahap III : Content
Dari sisi struktur
Tahap I : Pembukaan
Tahap II : Kegiatan Inti
Tahap III : Penutup
Dari sisi pola interaksi
Tahap I : Klasikal
Tahap II : Kelompok
Tahap III : Individu
Menurut Bloom
Tahap I : Ingatan
Tahap II : Penalaran
Tahap III : Analisis
Tahap IV : Sintesis
Tahap V : Evaluasi
Dari sisi pencapaian
Tahap I : Will
Tahap II : Athitude
Tahap III : Knowledge
Tahap IV : Skill
Tahap V : Experience
Dari sisi pencapaian kompetensi
Tahap I : Athitude
Tahap II : Methode
Tahap III : Content

Menyiapkan Kegiatan Assesmen
Pengertian
Assesment adalah kegiatan guru untuk mengukur tingkat keberhasilan dalam pembelajaran, selama PBM berlangsung
Tujuan
Untuk mengetahui daya serap dan tingkat kemajuan siswa dalam belajar.
Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari penggunaan alat peraga adalah :
Untuk mendapatkan informasi kemajuan belajar
Sebagai bahan refleksi untuk perbaikan pembelajaran berikutnya
Sebagai acuan pelaksanaan remidial dan pengayaan
Sebagai bahan laporan kepada orang tua siswa
Macam-macam Asessment
Penilaian kelompok
Penilaian individu
Penilaian kelas

Langkah-langkah
Langkah-langkah penggunaan Asessment adalah sebagai berikut :
Menentukan tujuan
Meyiapkan instrumen
Melaksanakan penilaian
Menganalisis instrumen
Melaporkan hasil
Contoh Kasus
Penilaian terhadap siswa dalam menggunakan jangka untuk melukis segitiga :
Model penilaian ini dapat digunakan untuk mengukur aspek kognitif, psikomotorik dan afektif.

III. Kesimpulan
Persiapan pembelajaran yang matang oleh seorang guru sebelum kegiatan belajar mengajar berlangsung akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu guru hendaknya membuat skenario pembelajaran terlebih dahulu sebelum proses belajar mengajar berlangsung sehingga kegiatan belajar akan lebih terarah, terstruktur dan lebih dari itu mudah dipahami oleh siswa.
Pemilihan metode yang tepat, juga akan menumbuhkan minat siswa terhadap pelajaran matematika sebab selama ini sebagian siswa merasa jenuh belajar matematika karena mereka menganggap pelajaran matematika adalah pelajaran yang sulit. Oleh karena itu guru dituntut untuk aktif, kreatif, dan inovatif dalam membelajarkan siswa.




DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. (1995). Kumpulan bahan: disain dan model alat peraga matemarika beserta juklak pemanfaatannya. Yogyakarta: Didasmen proyek peningkatan pusat pengembangan penataran guru matematika.
Sugiarto, dkk. (2000). Petunjuk Penggunaan Alat Peraga. Semarang : Lab. Matematika.
M. Uzer Usman. (1985). Menjadi guru profesional. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mustolih Brs (Mei, 2008). Multi media dalam pembelajaran. Diambil pada tanggal 6 November 2008 , dari Mustolihbrs.blogspot.com/2008/05/multi-media-dalam pembelajaran.html-33k
Nana Sudjana. (1991). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Nurhadi. (2002). Pembelajaran Dengan Pendekatan Kontekstual.Jakarta: Depdiknas.
Puskur dan Balitbang. (2002). Pembelajaran Kontekstual. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Ruseffendi, ET. (1980). Pengajaran matematika modern untuk orang tua, guru dan, SPG. Bandung: Tarsito.
Slavin, Robert. 1995. Cooperative Learning Theori, Research and Practice. New York. John Hopkins University.
Suparno. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Filsafat.
Tim MKPBM Jurusan Matematika. (2003). Strategi pembelajaran kontemporer. UPI: Jurdik matematika FMIPA.
Wina Sanjaya. (2006). Strategi Pembelajaran. Bandung: Prenada Media Gruoup


KOMENTAR PELAKSANAAN PEMBELAJARAN YANG DISAMPAIKAN OLEH:

KOMENTAR PELAKSANAAN PEMBELAJARAN YANG DISAMPAIKAN OLEH:
Bapak Faizin, S. Pd.

Materi: Menentukan Volum Kerucut

Persipan pelaksanaan pembelajaran kurang.
Guru kurang serius dalam menyampaikan pembelajaran
Materi prasyarat (luas lingkarana, volum tabung) tidak disampaikan di awal pembelajaran (pendahuluan).
Rumus volum kerucut sudah diberitahu diawal pembelajaran, sehingga siswa tidak dapat mengkontruksikan sendiri pemngetahuannya.
Pelaksanaan pembelajaran baru sekedar mimpi, siswa tidak benar-benar mempraktekannya.
Metode ceramah mendominasi pembelajaran.
Belum ada LKS yang mendukung pembelajaran
Pembelajaran berpusat pada guru
Pertanyaan yang diberikan guru pada siswa berupa pertanyaan langsung, hal ini berakibat mengurangi kreativitas siswa.
Pengelolaan kelas bersifat klasikal, hal ini berakibat:
Guru sangat sulit melayani kepentingan individu siswa
Agar tujuan pembelajaran dapat tercapai, maka pelaksanaan pembelajaran sebaiknya dikelompokkan, hal ini bertujuan:
Siswa aktif
Melatih kerja sama antar siswa
Semua siswa belajar
Siswa dapat saling belajar
Demokratis
Siswa terbiasa menghargai pendapat siswa lain
Bimbingan teman sebaya
Terjadi interaksi sosial
Dalam menarik kesimpulan hendaknya siswa dilibatkan

KESIMPULAN:
Pada dasarnya guru sudah berusaha dengan baik dalam pembelajaran, namun adanya kekurangan disana-sini dapat dijadikan pembelajaran bagi kita (para guru) sehingga kita dapat melayani kepentingan anak didik dengan lebih baik.



KOMENTAR PELAKSANAAN PEMBELAJARAN YANG DISAMPAIKAN OLEH: Bapak Mintarjo, S.Pd
Materi: Menentukan Persamaan Garis Lurus

Penyampaian materi masih terlalu abstrak, sehingga sulit dipahami oleh siswa
LKS masih belum dapat berfungsi dengan baik (keterrbacaan kurang)
Sudah ada LKS, mengapa masih harus diterangkan
Metode ceramah mendominasi pembelajaran.
Pembelajaran berpusat pada guru
Penghargaan kepada siswa kurang
Penanganan masalah terhadap individu, hasilnya tidak harus diflourkan ke semua siswa (kelas)
Pertanyaan yang diberikan guru pada siswa berupa pertanyaan langsung, hal ini berakibat mengurangi kreativitas siswa.
Belum terjadi kerja sama dalam kelompok
Pada waktu ada kelompok yang presentasi, kelompok lain diminta pendapatnya (berkomentar)
Pada akhir pembelajaran belum ada kesimpulan

KESIMPULAN:
Guru sudah berusaha mengemas LKS dengan maksimal, namun karena keterbacaan kurang sehingga apa yang seharusnya diinginkan siswa belum dapat terlayani dengan baik.



Usaha-usaha (Saya) Untuk Meningkatkan Proses Belajar Mengajar Matematika Menuju Kualitas Ke Dua (antara teori dan pengalaman):

Usaha-usaha (Saya) Untuk Meningkatkan Proses Belajar Mengajar Matematika Menuju Kualitas Ke Dua (antara teori dan pengalaman):

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Lesson Plan) informal.
Siswa sebagai subyek pembelajaran.
Pembelajaran berdasarkan kebutuhan siswa.
Pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Pembelajaran berkelompok (kooperatif).
Pembelajaran berbasis masalah.
Metode pembelajaran yang bervariasai.
Menggunakan model pembelajaran yang inovatif.
Belajar dari teman /tutor sebaya.
Pembelajaran dengan berkolaborasi.
Pembelajaran out door.
Pembelajaran dengan ICT.
Pembelajaran yang kontekstual.
Pembelajaran dengan alat peraga.
Pembelajaran dengan L K S.
Pembelajaran matematika sesuai dengan hakekat matematika sekolah.
Pembelajaran yang kontruktifisme.
Penilaian yang otentik.
Team teaching.
Lesson study.
Gemar melakukan open class.
Gemar melakukan penelitian.
Guru bertugas melayani siswa.
Pertanyaan guru sifatnya direct question.
Memberi penghargaan/pujian kepada siswa.
Siswa diberi kesempatan mengeksplor kemampuan/pendapatnya.
Siswa`dimotivasi agar berani mengungkapkan pandapatnya baik dalam PBM, diskusi maupun presentasi.

Nama : Eni Rohayatun, M.Pd
NIM : 08301289021
Mata Kuliah : Perencanaan Pembelajaran Matematika
Program : Sertifikasi Guru
Mengajar : Matematika/ IX
Asal Sekolah : SMP 2 Jetis Bantul
Alamat : Canden Jetis Bantul
No. HP : 081328749772
Alamat Rumah : Jl. Sultan Agung Km 1 Palbapang Bantul Yogyakarta
(Guruserrtifikasi Enirohayatunbantul)